Bus Lemhanas yang Masuk Jurang di Sukabumi. Bus Lemhanas yang masuk jurang di Tanjakan Cisarakan, Jalan Raya Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu, Sukabumi, belum dievakuasi.
Mikrobus tersebut jatuh dalam posisi terguling miring tepat di atas area bebatuan sungai yang kering.
Mikrobus berwarna hitam yang bertuliskan ‘Lemhanas’ ini terpantau masih menarik perhatian pengendara yang melintas untuk berhenti.
Di area Jalan Raya Cisarakan masih terdapat serpihan-serpihan mikrobus tersebut yang bertebaran.
Tebing di pinggir jalan juga terpantau bekas benturan benda keras sebelum mikrobus tersebut terjun ke jurang.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membenarkan bahwa mikrobus tersebut adalah bus milik Lemhanas.
Bus yang membawa rombongan guru dari Jakarta itu masuk jurang sedalam 50 meter
Agus mengatakan, sopir bus tersebut mengoperasikan bus tanpa seizin atasannya.
Kegiatan yang hendak dihadiri oleh rombongan guru tersebut juga bukan kegiatan yang digelar Lemhanas.
Saat ini, sopir bus masih dalam pemeriksaan.
“Tapi pengunaan oleh pengemudi tanpa lapor atasannya. Penggunaan bukan kegiatan Lemhanas, penumpang-penumpangnya juga bukan personel Lemhanas. Pengemudi menjalani proses pemeriksaan hukum,” ujar Agus.
Bus tersebut berasal dari Jakarta dan berisi rombongan guru yang akan menuju Geopark Ciletuh.
Mikrobus tersebut jatuh dalam posisi terguling miring tepat di atas area bebatuan sungai yang kering.
Mikrobus berwarna hitam yang bertuliskan ‘Lemhanas’ ini terpantau masih menarik perhatian pengendara yang melintas untuk berhenti.
Di area Jalan Raya Cisarakan masih terdapat serpihan-serpihan mikrobus tersebut yang bertebaran.
Tebing di pinggir jalan juga terpantau bekas benturan benda keras sebelum mikrobus tersebut terjun ke jurang.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membenarkan bahwa mikrobus tersebut adalah bus milik Lemhanas.
Bus yang membawa rombongan guru dari Jakarta itu masuk jurang sedalam 50 meter
Agus mengatakan, sopir bus tersebut mengoperasikan bus tanpa seizin atasannya.
Kegiatan yang hendak dihadiri oleh rombongan guru tersebut juga bukan kegiatan yang digelar Lemhanas.
Saat ini, sopir bus masih dalam pemeriksaan.
“Tapi pengunaan oleh pengemudi tanpa lapor atasannya. Penggunaan bukan kegiatan Lemhanas, penumpang-penumpangnya juga bukan personel Lemhanas. Pengemudi menjalani proses pemeriksaan hukum,” ujar Agus.
Bus tersebut berasal dari Jakarta dan berisi rombongan guru yang akan menuju Geopark Ciletuh.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |